Apa itu Multiplexer dan pembahasannya?
Pengertian Multiplexer
Dengan demikian, beberapa sinyal dapat berbagi satu perangkat atau konduktor transmisi seperti kabel tembaga atau kabel serat optik. MUX berfungsi sebagai multi-input, saklar keluaran tunggal. Dalam telekomunikasi, sinyal gabungan, analog atau digital, dianggap sebagai sinyal kecepatan tinggi.
Output tunggal yang ditransmisikan pada beberapa saluran komunikasi dengan metode atau teknik multipleks tertentu. Dengan dua sinyal input dan satu sinyal output, perangkat ini disebut sebagai multiplexer 2-ke-1; dengan empat sinyal input, ini adalah multiplexer 4-ke-1; dll.
Sinyal Analog Dan Digital
Untuk sinyal analog dalam telekomunikasi (dan pemrosesan sinyal), multiplexer pembagian waktu (TDM) dapat memilih beberapa sampel dari sinyal analog yang terpisah dan menggabungkannya menjadi satu sinyal analog pita lebar amplitudo termodulasi (PAM).
Untuk sinyal digital dalam telekomunikasi di jaringan komputer atau dengan video digital, beberapa aliran data bit-rate variabel dari sinyal input (menggunakan komunikasi mode paket) dapat digabungkan, atau digandakan, menjadi satu sinyal bandwidth konstan.
Dengan metode alternatif yang memanfaatkan TDM, sejumlah terbatas aliran data bit-rate konstan dari sinyal input dapat digandakan menjadi satu stream data bit-rate yang lebih tinggi.
Jenis – Jenis Multiplexer
Multiplexer membutuhkan demultiplexer untuk menyelesaikan proses, yaitu untuk memisahkan sinyal multiplex yang dibawa oleh media atau perangkat bersama tunggal.
Seringkali multiplexer dan demultiplexer digabungkan menjadi satu perangkat (juga sering disebut multiplexer) yang memungkinkan perangkat untuk memproses sinyal masuk dan keluar.
Sebagai alternatif, output tunggal multiplexer dapat dihubungkan ke input tunggal demultiplexer melalui saluran tunggal. Salah satu metode sering digunakan sebagai langkah penghematan biaya.
Karena sebagian besar sistem komunikasi mentransmisikan dalam kedua arah, perangkat gabungan tunggal, atau dua perangkat terpisah (dalam contoh terakhir), akan diperlukan di kedua ujung saluran transmisi.
Jenis lain dari teknologi dan proses multiplexing termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
- Inverse Multiplexing (IMUX)
- Wavelength Division Multiplexing (WDM)
- Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM)
- Conventional Wavelength Division Multiplexing (CWDM)
- Reconfigurable Optical Add-Drop Multiplexer (ROADM)
- Frequency Division Multiplexing (FDM)
- Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)
- Add/Drop Multiplexing (ADM)
Cara Kerja Multiplexer
Untuk cara kerja Multiplexer sebagai contoh sebuah Sakelar Rotari atau Sakelar Single-Pole Multi-Position seperti pada gambar atas. Seperti yang kita lihat, Jadi untuk Sakelar Rotari tersebut ada 4 Input adalah D0, D1, D2 dan D3 tetapi hanya mempunyai 1 Output.
Kenop Pengendali pada Sakelar berfungsi untuk memilih salah satu Input yang diantara 4 input tersebut. Dan juga menghubungkannya ke jalur Output, maka pengguna dapat memilih satu satu sinyal yang diperlukannya saja. Jadi hal Ini adalah contoh Multiplexer secara mekanis.
Terdapat tiga syarat minimum yang paling dasar yang harus terdapat pada sebuah Multiplexer adalah :
- Terminal Input : Terminal Input yaitu jalur sinyal yang tersedia yang harus dipilih (umumnya lebih dari satu Input). Sinyal-sinyal ini bisa berupa sinyal digital atau sinyal analog.
- Terminal Output : Yang harus anda ketahui bahwa sebuah Multiplexer akan hanya mempunyai satu jalur output. Jadi untuk Sinyal input dipilih akan dihubungkan ke jalur output.
- Terminal Pengendali atau Terminal Pemilih : Terminal Pengendali ini digunakan untuk memilih sinyal jalur input. Dan untuk jumlah jalur pengendali pada Multiplexer tergantung pada jumlah jalur input yang dimiliki.
Multiplexer 2 Input
Multiplexer 2 Input pada dasarnya dibangun dari gerbang NAND standar untuk dapat mengendalikan input (I0 atau I1) mana yang akan diteruskan ke output pada Q.
Jadi dari tabel kebenaran di atas, bahwa pada saat memilih Input, jika Terminal Pengendali A berada pada kondisi logika 0 (rendah), Input I1 akan meneruskan datanya melalui rangkaian multiplexer gerbang NAND ke output, namun input I0 akan diblokir.
Sehingga Ketika Pengendali data A berada pada kondisi logika 1 (tinggi), Input I0 akan meneruskan datanya ke Output Q Namun Input I1 akan diblokir. Jika melakukan penerapan logika “0” atau logika “1” di terminal Pengendali A, maka bisa memilih input yang sesuai dengan kebutuhan contohnya seperti halnya sebuah sakelar SPDT.
Karena hanya mempunyai satu jalur pengendali (terminal A) maka hanya dapat memilih salah satu dari 2-input yang tersedia dan dalam contoh sederhana ini. Multiplexer 2-input menghubungkan salah satu dari dua sumber yaitu 1-bit ke output yang sama, untuk dapat menghasilkan 2 Input ke 1 Output multiplexer.
Ekspresi Boolean
Ekspresi Boolean pada 2 Input Multiplekser yaitu :
Q = A.I0.I1 + A.I0.I1 + A.I0.I1 + A.I0.I1
Ekspresi Boolean diatas bisa sederhanakan menjadi persamaan.
Q = A.I1 + A.I0
Contoh perhitungan
Berikut yaitu contoh perhitungan Input 1 (I0) dan Input 2 (I1) serta juga Sinyal Pengendali (A) untuk bisa mendapatkan Output (Q). Maka untuk hasilnya akan sama dengan hasil yang ada pada tabel kebenaran diatas.
Diketahui :
A = 1
I1 = 1I0 = 0
Penyelesaian :
Q = A.I1 + A.I0
Q = 1 x 1 + 1 x 0
Q = 1 + 0
Q = 0
Maka untuk hasilnya sama dengan Tabel Kebenaran diatas.
Komentar
Posting Komentar